Meminjam slogan Bang Napi "Ingat kejahatan terjadi bukan hanya karena niat pelaku, tetapi bisa terjadi karena ada kesempatan, Waspadalah!!! Waspadalah!!!"
Begitu juga kemaksiatan kadang terjadi karena ada kesempatan dan bisikan setan yang datang, karena setan tak pernah lengah untuk menjerumuskan anak Adam kedalam nereka.
Kondisi yang paling rawan adalah tatkala kita merasa sendirian, tidak ada teman maupun orang yang mengawasi, inilah kesempatan yang paling disukai setan untuk membisikkan bujuk rayu jahatnya ke dalam hati manusia, karena imunitas ketakwaan sering kali menurun ketika dalam kondisi seperti ini sehingga bisikan setan mudah masuk kedalam hati manusia kecuali bagi orang yang selalu 'muroqobah' / merasa diawasi oleh Allah subhanahu wa ta'ala.
Tatkala sedang sendirian tak seorang pun melihat dan didepan kita ada pintu-pintu maksiat yang terbuka lebar, saat itu lah ujian terberat bagi keimanan kita, barang siapa yang dapat menjaga hatinya dan anggota tubuhnya serta menahan hawa nafsunya dari kemaksiatan itulah sebuah keberhasilan bagi orang yang bertakwa dan Allah janjikan sebuah pahala yang besar bagi mereka. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ ﴿٣١﴾ هَـٰذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ ﴿٣٢﴾ مَّنْ خَشِيَ الرَّحْمَـٰنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُّنِيبٍ ﴿٣٣﴾ ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ ۖ ذَٰلِكَ يَوْمُ الْخُلُودِ
"Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). (31) Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya) (32) (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat, (33) masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan" [QS Qaf : 31-34].
Dalam ayat lain Allah berjanji dalam firmanNya akan memberi orang yang berusaha menjaga imannya tatkala sendirian dengan dua surga :
وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ
"Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga" [QS Ar Rahman : 46]
Para ahli tafsir mengatakan bahwa ini adalah orang yang hendak melakukan kemaksiatan tatkala ia sedang sendirian tidak ada yang melihat lalu tiba-tiba ia ingat akan keagungan Allah subhanahu wa ta'ala maka baginya Allah sediakan dua surga.
Jika satu surga itu seluas langit dan bumi, maka bagaimana jika dua???. Maha Suci Allah penguasa langit dan bumi.
Tatkala sedang sendirian hendaknya kita menyibukkan pikiran dan hati kita dengan dzikir mengingat Allah sehingga tidak ada celah bagi iblis untuk menyusupkan bisikan bisikannya ke dalam hati kita.
Diantara beberapa cara agar tidak tergoda dengan rayuan setan terutama saat sendirian adalah :
1. Ingatlah Allah selalu mengawasi kita
Bukankah Allah adalah Dzat yang Maha Melihat, Maha Mengetahui?? Tidak ada sesuatu yang tersembunyi bagiNya di langit maupun dibumi. Allah berfirman :
وَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" [QS Al An'am : 59].
2. Ingatlah seluruh amalan manusia akan dicatat.
Segala amal perbuatan manusia yang baik maupun yang buruk akan dicatat oleh Allah subhanahu wa ta'ala dan akan dimintai pertanggung jawaban kelak di hari kiamat, tak ada satu pun yang akan luput dari catatan Allah. Allah berfirman :
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ ﴿٦﴾ فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ ﴿٧﴾ وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
"Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka, (6) Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (7) Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula" [QS Az Zalzalah : 6-8]
3.Ingatlah bahwasanya kulit, tangan, kaki dan seluruh anggota badan akan menjadi saksi di akhirat kelak.
Ingatlah meskipun tatkala melakukan maksiat tidak ada seorang pun yang menyaksikannya akan tetapi anggota badan yang kita gunakan untuk bermaksiat kepada Allah akan menjadi saksi di hadapan Allah kelak. Allah berfirman :
وَمَا كُنتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَن يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَا أَبْصَارُكُمْ وَلَا جُلُودُكُمْ وَلَـٰكِن ظَنَنتُمْ أَنَّ اللَّـهَ لَا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِّمَّا تَعْمَلُونَ
"Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan" [QS Fusilat : 22].
4. Ingatlah bumi akan menjadi saksi perbutan kita
Meskipun tak ada yang melihat kita tetapi dimana pun kita melakukan maksiat walaupun dengan sembunyi-sembunyi maka bumi yang kita pijak akan menjadi saksi dihadapan Allah kelak. Allah berfirman :
يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا
"pada hari itu bumi menceritakan beritanya" [QS Az Zalzalah : 4]
para ahli tafsir mengatakan ayat ini menunjukkan bahwa bumi akan menjadi saksi bagi orang yang bermaksiat diatasnya.
5. Ingatlah bahwa Allah mengutus para malaikat untuk mengawasi kita.
Setiap anak Adam pasti Allah utus kepadanya malaikat yang menyaksikan dan mencatat setiap amal perbuatannya. Allah berfirman :
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ ﴿١٦﴾ إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ ﴿١٧﴾ مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (16) (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. (17) Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir" [QS Qaf : 16 -18]
Dalam firmanNya yang lain Allah menyebutkan tentang malaikat :
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ ﴿١٠﴾ كِرَامًا كَاتِبِينَ ﴿١١﴾ يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ
"Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), (10) yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), (11) mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan." [QS Al Infithar : 10 -12]
Hendaklah kita selalu berdzikir dan merasa diawasi Allah subhanahu wa ta'ala meskipun dalam keadaan sendirian, sehingga tak ada celah bagi setan dan hawa nafsu untuk menjerumuskan kita kepada kemaksiatan.