بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Pelajaran : MENGENAL DAN MENGETAHUI HADIST-HADIST PALSU TERKENAL (Masyur) di MASYARAKAT KITA
==================================================
Mengamalkan al-Quran dan as-Sunnah merupakan sumber hidayah, kunci keselamatan, dan penjaga dari kesesatan.
“Maka jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah ia kepada Alloh (al-Qur’an) dan Rosul (Sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Alloh dan hari akhir.” (QS. an-Nisa’ [4]: 59)
“Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah kalian (tunduk) kepada hukum yang Alloh telah turunkan dan kepada hukum Rosul”, niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.” (QS. an-Nisa’ [4]: 61)
“Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di neraka“. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya(110), dan Muslim dalam Shohih-nya (3)
Namun ingat, jangan sembarang mengambil rujukan atau Hadits-hadits lemah (Dho’if) namun sayangnya telah tersebar di kalangan kaum muslimin banyak sekali, namun mereka tak sadar bahwa hadits-hadits Dho’if bukanlah berasal dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam, oleh karena itu kita tidak boleh berhujjah dan beramal dengan hadits dhoif tersebut.
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri Cina
Alasannya : terdapat seorang rawi pendusta, yaitu Ya’qub bin Ishaq Al-Asqalaniy. Jalur yang kedua, terdapat rawi yang suka memalsukan hadits, yaitu Al-Juwaibariy.
Mengusap Dahi dan Wajah Setelah Shalat
Alasannya : Cacatnya hadits ini lantaran Salam Al Madaini dan Zaid Al ‘Ami. Salam Al Madaini adalah orang yang dtuduh sebagai pendusta, sedangkan Zaid Al ‘Ami adalah perawi dhaif.
to be continued...